Wednesday, November 25, 2015

Tugas paper



TATAKELOLA JARINGAN NIRKABEL
DI DINAS PUHUBKOMINFO KAB. PANGANDARAN
Agung Purnama Saputra

Program Studi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Siliwangi
Jln. Siliwangi no. 24 Tasikmalaya Kotak pos 164 Tlp.  (0265) 323537



Abstrak
komunikasi data adalah proses mengirim dan menerima data atau informasi dari dua perangkat atau lebih. Perangkat-perangkat seperti komputer, laptop, printer dan alat komunikasi lain yang terhubung dalam sebuah jaringan. Seperti internet adalah salah satu bentuk dari komunikasi data. Dan pada era sekarang ini, komunikasi data sudah menjadi hal yang penting dan telah dilakukan jutaan orang setiap hari.Sepertipadadinas PUHUBKOMINFO kab.pangandaran yang sebagin besar jaringan yang dipakai adalah jaringan nirkabel maka sistem manajemen hotspot harus dapat melakukan berbagai skema pembatasan akses, di antaranya pembatasan berdasarkan lama penggunaan waktu (time based) dan jumlah penggunaan paket data (volume based) dengan pembatasan bandwidth untuk tiap pengguna.

Kata Kunci : management hotspot,wifi
    


I.   PENDAHULUAN

Jaringan komputer adalah sekelompok yang saling berhubungan satu sama lain dengan memanfaatkan media komunikasi dan suatu protokol komunikasi, sehingga antar komputer dapat saling berbagi dan bertukar informasi. Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah sangat banyak dirasakan. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan komputer sering kali berperan vital dalam kegiatan pendistribusian informasi yang cepat tersebut. Semua dari komponen yang tergabung dalam jaringan komputer tersebut haruslah mampu setiap permintaan informasi yang dibutuhkan.

Sama halnya pada dinas PUHUBKOMINFO kab. Pangandaran karena merupakan sumber informasi utama pada daerah dalam pemerintahan. Pada dinas kominfo jaringan yang dominan digunakan yaitu menggunakan jaringan nirkabel(wifi). Maka sangat penting tatakelola yang baik pada dinas tersebut.

Dinas PUHUBKOMINFO Pangandaran  menggunakan  internet  sebagai  salah  satu  penunjang  kegiatan bekerja.  Tetapi  karena  belum  adanya pengaturan  bandwidth  menyebabkan  banyak  dari  komputer  – komputer  tersebut  kesulitan  saat  terkoneksi  ke internet. Padahal hampir semua kegiatan yang ada di Dinas PUHUBKOMINFO Pangandaran tersebut  memerlukan internet.

Pada paper ini membahas juga cara mengimplementasikan sistem autentikasi pengguna  hotspot  wireless  LAN berbasis RADIUS (802.1X) dengan pembatasan akses berdasarkan kuota waktu pemakaian dan kuota paket data. Sehingga dari sisi pengguna jasa Internet memiliki kemudahan dalam melakukan hubungan ke Internet, dan dari sisi administrator akan memiliki fasilitas untuk membatasi hak akses terhadap jasa Internet yang diberikan, memantau serta mengontrol pengguna jasa Internet, dan melakukan hal administratif lainnya.


II.   TINJAUAN PUSTAKA

     1.1    Jaringan komputer
Jaringan komputetr adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan  data  bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan  data,  mencetak pada printer  yang  sama dan bersama sama menggunakan  hardware/software  yang  terhubung dengan jaringan.  Tiap komputer,  printer  atau periferal  yang  terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari  2  atau lebih komputer  yang  saling berhubungan diantara satu dengan  yang  lain,  dan saling berbagi sumber daya misalnya  CDROM, Printer,  pertukaran  file,  atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik.    

      1.2    Wireless hotspot
Wireless atau teknologi nirkabel merupakan media transmisi pengganti media kabel yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik untuk berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Perkembangan teknologi nirkabel ini kemudian digunakan dalam impelementasi jaringan lokal nirkabel atau biasa dikenal dengan WLAN (Wireless Local Area Network). Maraknya penggunaan WLAN ini kemudian mengakibatkan banyak bermunculan layanan akses Internet  hotspot.  Wireless  Hotspot merupakan sebuah area  terbuka  yang memungkinkan seseorang bisa melakukan akses Internet secara nirkabel, baik secara gratis ataupun dengan melakukan pembayaran untuk jasa penggunaan.

      1.3    Standar 802.1X

IEEE 802.1x merupakan protokol kontrol akses jaringan (network access control) berbasis port yang memanfaatkan karakteristik infrastruktur LAN IEEE 802 untuk menyediakan media autentikasi dan autorisasi perangkat yang terhubung pada port LAN yang memiliki karakteristik koneksi point to point, dan mencegah akses jika autentikasi dan autorisasi gagal.
Tujuan IEEE 802.1x adalah untuk menghasilkan kontrol akses, autentikasi, dan manajemen kunci untuk wireless LAN. IEEE 802.1x terdiri dari tiga bagian, yaitu pengguna atau client yang akan diautentikasi disebut wireless node (supplicant), server yang melakukan autentikasi atau disebut Network Access Server (NAS), dan perangkat yang menghubungkan dua bagian tersebut disebut Authenticator,  dalam hal ini berupa  access point. Authentication Server  yang digunakan adalah  Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS) server dan digunakan untuk autentikasi pengguna yang akan mengakses wireless LAN.
      1.4    FreeRADIUS Server

RADIUS (Remote Access Dial-in User Service) merupakan suatu protokol  client-server  yang dikembangkan untuk mekanisme akses kontrol yang memeriksa dan mengautentikasi pengguna berdasarkan protokol AAA

1.      Autentikasi (Authentication) Yaitu proses memeriksa identitas dari seorang pengguna untuk memastikan apakah user tersebut benar telah terdaftar dalam jaringan wireless tersebut.

2.  Autorisasi (Authorization) Berperan sebagai suatu kumpulan aturan yang membatasi fasilitas apa yang boleh dan dapat diakses oleh seorang pengguna yang telah terautentikasi.

2.      Akuntansi (Accounting) Suatu proses pencatatan dari awal saat seorang pengguna mengakses jaringan dalam suatu hotspot.

FreeRADIUS merupakan salah satu server RADIUS modular berbasis sumber terbuka yang memiliki banyak fitur dan kemampuan yang tidak kalah dengan RADIUS server komersial. Salah satu buktiny aadalah sudah mendukung beberapa Access Point (AP) / Network Access Server (NAS) yang umum, dan mendukung berbagai macam sumber data penggunadari file teks, LDAP, SQL (MySQL, Oracle, PostgreSQL, MSQL). FreeRADIUS juga dapat berjalan di berbagai sistem operasi, seperti Linux, FreeBSD, OpenBSD, OSF, Sun Solaris, dan lain sebagainya.


III.  PEMBAHASAN

Perancangan Sistem Manajemen Hotspot dilakukan dengan melihat kebutuhan akan hal-hal berikut ini.
1.      Sistem dapat menyediakan informasi mengenai hotspot, cara mengakses, dan lain sebagainya.
2.      Sistem dapat menyediakan mekanisme autentikasi yang aman melalui halaman login.
3.      Sistem dapat melakukan pengelolaan terhadap pengguna, mengatur akses sesuai hak aksesnya masing-masing, dan masa berlaku akses.Sistemdapatmembatasiaksespengguna berdasarkan lama waktu penggunaan.
4.      Sistem dapat mengatur dan membatasi kuota unduhdan unggah dengan manajemen bandwidth.
5.      Sistem dapat memantau pengguna yang sedang onlinedan memutuskan koneksi pengguna jika diperlukan.
6.      Sistem dapat memantau sesi penggunaan dari tiap pengguna.
7.      Sistem dapat menyediakan informasi mengenai waktu penggunaan, kuota paket data penggunaan, dan bandwidth dalam bentuk grafis.
8.      Sistem dapat membuat  voucher  akses dan mencetaknya.

3.1    Batasan implemtasi

Batasan implementasi ditinjau dari 2 aspek yaitu aspek perangkat keras dan aspek perangkat lunak. Dari segi perangkat keras, sistem manajemen hotspot menggunakan perangkat dasar berupa koneksi Internet beserta modem, PC Server dengan sistem operasi Linux dan 2 buah ethernet card, wireless access point, dan perangkat jaringan lainnya jika dibutuhkan untuk pengembangan jaringan. Sedangkan dari aspek perangkat lunak, lingkungan implementasi dilakukan pada Web Server Apache, PHP 5, MySQL 5.0, Server FreeRadius 2, dan captive portal Chillispot. 
Gambar 4.1 menunjukkan implementasi infrastruktur jaringan yang digunakan sistem manajemen hotspot.
 

3.2 Pengujian Sistem

Pengujian perangkat lunak didefinisikan sebagai proses sistem operasi atau komponen menurut kondisi tertentu, pengamatan atau pencatatan hasil dan mengevaluasi beberapa aspek sistem atau komponen Penelitian ini menggunakan teknik pengujian fungsional. Teknik pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.  Tahapan pengujian yang dilakukan meliputi pengujian alpha  dan pengujian beta. Pengujian alpha merupakan tahap pengujian  yang dilakukan pada lingkungan pengembangan untuk pengujian pengguna. Pengujian beta merupakan tahap pengujian yang bersifat terbuka diluar lingkungan pengembang dengan melibatkan siapa saja sebagai pengguna perangkat lunak.

IV.   KESIMPULAN
Sistem manajemen hotspot ini dapat melakukan berbagai skema pembatasan akses termasuk diantaranya pembatasan berdasarkan lama penggunaan waktu (time based)  dan jumlah penggunaan paket data (volume based)  dengan pembatasan bandwidth untuk tiap pengguna. Skema pembatasan didefinisikan di dalam modul RADIUS sesuai dengan atribut yang didukung oleh perangkat.
Sistem autentikasi dengan menggunakan freeRADIUS dan captive portal Chillispot menyediakan proses autentikasi yang cukup aman untuk sistem hotspot dengan metode pengamanan SSL dalam secret hash untuk penyandian session  antara client  dan server autentikasi. Namun pengujian keamanan yang dilakukan hanya sebatas pada mekanisme autentikasi dan tidak dilakukan pada keamanan keseluruhan sistem hotspot.
 
 REFERENSI

[1]
Interlink Networks. 2004. Securing Hotspots with
RADIUS. Interlink Networks,Inc.
[2]
Rigney, C., S. Willens  , A. Rubens, and W.
Simpson. 2000. Remote Authentication Dial In User
Service (RADIUS). IETF RFC 2865.
[3]
Santosa, Budi. Manajemen Bandwidth Internet Dan Intranet.

1 comment: